Anyway, tidak masalah sate asalnya dari mana, disini saya akan mengangkat tulisan tentang sepuluh sate khas Indonesia yang (mungkin) sudah familiar bagi teman-teman pembaca.Untuk postingan ini, saya akan kasih lima jenis sate dulu, sisanya di postingan berikutnya. Enjoy!
1. Sate Cilacap
Sate ini ciri khasnya adalah tusuknya ada dua buah dalam tiap satenya. Menggunakan potongan daging ayam yang ukurannya lebih besar dari sate ayam lainnya. Bumbunya benar-benar meresap sampai ke dalam daging karena sebelum dibakar, sate sudah terlebih dahulu direndam dalam bumbu. Teman santapnya sih sama dengan sate lainnya, bisa nasi atau lontong. Agak susah memang mencari jenis sate ini di Jakarta, tapi waktu itu saya pernah makan di daerah Kwitang dari penjual keliling. Kurang tau juga apa sekarang masih jualan atau tidak.
2. Sate Ayam Madura
Jenis sate ini paling mudah ditemukan di Jakarta dan juga berbagai daerah di Indonesia, mulai dari pedagang keliling, warung tenda sederhana hingga rumah makan besar. Bahkan saking terkenalnya jenis sate ini, sampai-sampai ada sebuah merek restoran premium menyajikan jenis sate ini sebagai menu utamanya. Sate ayam Madura juga menjadi salah satu jenis makanan Indonesia yang paling dikenal oleh para ekspatriat selain nasi goreng.
Ciri khas sate ayam Madura terletak pada bumbu kacang yang gurih dan manis karena berpadu dengan siraman kecap manis. Daging ayam yang biasanya digunakan dalam jenis sate ini adalah ayam ras karena dagingnya empuk. Dalam tiap tusuknya terdiri dari daging dan kulit ayam. Umumnya disantap dengan nasi atau lontong yang ditemani oleh acar.
Harganya bervariasi, biasaya mulai sekitar Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,- per 10 tusuk, sudah lengkap dengan nasi atau lontong. Jenis sate ini selalu berhasil menjadi pusat serbuan pecinta kuliner lintas kelas, sekalipun jualannya di pinggir jalan, tetap saja pasti ramai pembeli karena rasanya sudah sangat akrab dengan lidah sejuta umat. Sulit juga merekomendasikan tempat makan jenis sate ini yang paling enak, karena menurut lidah saya hampir sama saja rasanya.
3. Sate Padang
Jenis sate ini sangat mudah ditemui di Jakarta dan banyak warga ibukota menjadi penggemarnya, namun banyak juga yang kurang bisa berkompromi dengan cita rasa bumbunya yang kental dan sarat rempah. Sate ini umumnya terbuat dari campuran daging dan lidah sapi, tetapi di berbagai tempat ada juga yang mencampurkan jantung dan usus ke dalam tusuk sate seperti bentuk aslinya di Sumatera Barat sana.
Pernah saya membaca tentang pembahasan sate ini di salah satu edisi majalah Femina di tahun 2009 silam, bahwa sate Padang yang dijual di Jakarta ada dua versi berdasarkan daerah asalnya. Biasanya kita sering menemukan pedagang sate padang dengan nama misalnya Sate Padang Ajo Ramon yang artinya pedagang sate ini berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Istilah Ajo merupakan panggilan untuk anak laki-laki dewasa di sana. Memiliki ciri khas kuah yang kental kemerahan, yang jika di daerah asalnya memang benar-benar berwarna sangat merah. Namun dengan alasan untuk menyesuaikan dengan lidah warga ibukota, maka derajat warna merah pada bumbunya sengaja dikurangi.
Versi lainnya adalah sate Padang Gagrak Padang Panjang yang juga banyak dijajakan di Jakarta, namun tidak setenar sate Padang Ajo. Sate asal kota Padang Panjang ini memiliki kuah kental berwarna kuning yang jika ingin mendapatkan rasa pedas, pembeli dipersilahkan untuk menambah sendiri sambal yang disediakan.
Apapun versinya, yang membuat sate ini terasa nikmat di lidah saya adalah karena sate disajikan di atas alas daun pisang serta ditaburi taburan bawang merah di atas kuah yang kental, hmmm lezatnya. Ada satu rekomendasi sate Padang favorit saya yaitu sebuah kedai di daerah PAL, beberapa langkah di sebelah kirinya pintu masuk pabrik baterai Eveready. Harga per porsinya disana dibanderol Rp. 10.000,- saja.
4. Sate Kambing
Sate kambing juga merupakan jenis sate yang populer di banyak daerah, tak terkecuali di ibukota. Mungkin karena penggemarnya banyak, sehingga hampir semua tempat makan yang menyediakan menu sate pasti juga turut menyediakan menu sate kambing.
Kecenderungan jualan sate kambing saat ini banyak merujuk pada sate kambing dengan ciri khas Tegal yang menggunakan daging kambing balibul (bawah lima bulan) atau bahkan batibul (bawah tiga bulan) dan biasanya disajikan dalam bentuk kiloan yang biasanya terkenal dengan sebuta PSK atau penggemar sate kiloan. Kini tempat-tempat makan denga menu sate seperti itu tidak lagi hanya ada di Sentul atau Puncak saja, karena di beberapa tempat di Jakarta dapat ditemukan penjual sate kambing seperti ini. Seperti salah satunya adala kedai Sate PSK Lenteng Agung yang ada di jalan raya Lenteng Agung ke arah Depok.
Selain itu, sate kambing juga memiliki jenis penyajian lainnya yang tak kalah populer di Jakarta yakni sate Maranggih. Sate yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat ini memiliki cita rasa khas yang cenderung manis karena sebelumnya telah direndam dalam bumbu kecap dalam waktu cukup lama, sehingga dimakan tanpa siraman kecap pun sudah terasa lezat. Saya pernah melihat ada yang berjualan sate Maranggih di Jakarta yakni di kawasan komplek PLN Duren Tiga, Jakarta Selatan. Saya tidak tau berapa harganya, tapi sekilas saya lihat sih sepertinya mahal (hati saya berkata seperti itu ketika lewat didepannya).
5. Sate Banjar
Selain soto Banjar, kuliner asal Kalimantan Selatan ternyata juga memiliki hidangan lain yang tak kalah ngetop dan lezat, yakni sate Banjar. Sama seperti sate Madura, sate ini berisi potongan daging dan kulit ayam dengan bumbu yang berwarna kemerahan. Katanya sih rasanay komplet, ada pedas, asam dan manis (wah, nano-nano banget ya?). Ada yang bilang juga katanya rasa pedas di sate ini sangat menggigit karena kehadiran bumbu habang-nya (bumbu merah) yang terbuat dari cabai merah kering dalam bumbu kacangnya. For your info, bumbu habang merupakan bumbu inti yang banyak mewarnai sajian-sajian khas daerah Banjar dan sekitarnya. Uniknya lagi, sate ini biasa disantap dengan potongan ketupat yang legit. Setelah googling, saya menemukan sebuah tempat makan yang menjual sate Banjar ini yaitu di Soto Banjar Nyaman Ibu H. Amir di Jalan Pangeran Antasari no. 25, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar