Laman

Jumat, 27 April 2012

Cover Majalah Itu Bisa Kontroversial Juga!

Sebelum mem-posting materi ini, saya sempat berpikir mengapa lama kelamaan blog saya malah mirip acara peringkat hal-hal unik yang biasa tayang di salah satu televisi swasta ya? Tapi ya sudahlah, namanya juga bertema urban lifestyle, segala hal yang saya rasa bertema urban dan seru untuk dibahas, mengapa tidak diangkat?
Postingan kali ini saya mengangkat tentang beberapa cover majalah dunia yang dinilai begitu kontroversial dari masa ke masa. Ada yang memang sengaja dibuat berdasarkan alasan artistik semata, namun tidak sedikit juga yang menyimpan makna provokatif di dalamnya yang tak jarang berhasil meruntuhkan sebuah stigma lama. Berikut adalah beberapa cover majalah-majalah dunia yang kontroversial.

1. Time edisi 1 Agustus 2010
Cover majalah Time yang dipotret oleh fotografer kebangsaan Afrika Selatan Jodi Bieber ini menjadi pemenang foto terbaik dalam ajang tahunan World Press Photo 2010 silam. Perempuan di dalam potret ini bernama Bibi Aisha yang tidak memiliki hidung dan telingan karena dipotong oleh anggota Taliban di Afghanistan dengan alasan bahwa ia telah meninggalkan suaminya tanpa izin. Berdasarkan berita yang dilansir oleh AFP, Aisha kabur dari suaminya untuk pulang ke rumah orang tuanya karena merasa tidak tahan diperlakukan kasar terus menerus setiap harinya. 

2. Baby Talk USA edisi Agustus 2006
  Foto ini bagi saya memang sudah jelas memicu kontroversi karena memperlihatkan payudara seorang perempuan dengan sangat jelas, walaupun konteksnya sedang menyusui balita. Bagi saya ini begitu menjijikkan untuk diletakkan di sampul sebuah majalah yang membahasa tumbuh kembang balita. Di Amerika sendiri, tempat dimana majalah ini terbit, cover edisi ini begitu banyak menuai kecaman sehingga pihak Baby Talk mengambil kebijakan untuk menarik sisa majalah edisi tersebut yang masih beredar di pasaran.

3. Esquire April 1968
  Ini adalah cover yang sempat memicu kemarahan kaum Afro-Amerika di dekade 60-an ketika isu persamaan ras mulai diakui secara nasional. Model di cover ini adalah mantan pentinju legendaris, Muhammad Ali, yang digambarkan hanya mengenakan celana boxer putih yang diasosiasikan sebagai St. Sebastian yang menjadi patron olahragawan dalam kepercayaan Katolik. Adapun enam panah yang menusuk badan Ali dimaknai sebagai sebuah "ironi" legenda tinju yang berpindah kepercayaan menjadi penganut agama Islam yang kala itu (hingga kini) menjadi sebuah anomali di masyarakat negeri Paman Sam. Kreator dari cover ini adalah George Louis, direktur kreatif majalah Esquire sepanjang dekade 60-an.

4. Playboy Oktober 1971
 Sebenarnya majalah Playboy selalu menghadirkan cover yang "tidak biasa" sejak awal kemunculannya di dekade 60-an. Yang membuat cover ini kontroversial adalah karena pertama kalinya menggunakan model Afro-Amerika yang berpose telanjang di balik kursi dengan sandaran berbentul logo 'kelinci nakal'. Cover ini mengundang kemarahan kaum Afro-Amerika disana (saya rasa sih mereka memang terlalu amat sensitif, yeah mungkin karena pengaruh trauma penindasan di zaman leluhur mereka), mereka merasa seperti dilecehkan. Namun, hal tersebut dibantah oleh Hugh Hefner yang beralasan bahwa itu adalah bentuk sumbangsihnya terhadap isu persamaan ras, dimana si om flamboyan ini terkenal sebagai sosok pluralis sejati.

5. Rolling Stone edisi 22 Januari 1981
Cover ini dipotret oleh fotografer favorit saya, Annie Leibovitz, jauh sebelum John Lennon ditembak mati oleh penggemarnya yang obsesif pada tanggal 8 Desember 1980. Foto ini digunakan oleh mjalah musik terbesar di dunia tersebut sebagai sampul dalam edisi tribute to John Lennon yang terbit satu bulan pasca terbunuhnya pentolan grup The Beatles tersebut.

6. New York Magazine edisi 5 Oktober 2011
 Memuat potret seorang perempuan paruh baya berusia 63 tahun bernama Maye Musk yang tampil dengan pose telanjang dalam keadaan hamil, persis seperti potret Demi Moore di majalah Vanity Fair edisi Januari 1991 silam. Dalam isu majalah ini dibahas mengenai kian meningkatnya tren perempuan di kota-kota besar yang dapat hamil di usia-usia pasca reproduktif akibat pesatnya ilmu pengetahuan tentang kemungkinan hamil bagi kalangan perempuan di atas usia 50 tahun. Pemilihan Maye Musk sebagai cover, selain karena kebetulan memang ia sedang hamil, namun nyatanya lebih didasarkan karena latar belakang Musk sebagai salah satu feminis berpengaruh di Amerika Serikat yang pas mengawal isu ini.

7. Newsweek edisi 22 November 2010
 Cover ini sangat menyinggung para penganut agama Hindu di seluruh dunia karena dinilai melecehkan representasi Dewa Siwa dalam pose Nataraja atau pose suci pengayom umat Hindu. Secara filosofi Hindu, pose ini merpresentasikan penciptaan, pemeliharaan, penghancuran, kematian dan reinkarnasi yang menjadi pilar-pilar utama umat Hindu. Dalam konteks Obama, majalah Newsweek mencoba memosisikan Obama sebagai sosok presiden yang memikul banyak tanggung jawab negaranya ke seluruh dunia, mulai dari invasi militer ke Irak dan Afghanistan, pelemahan nilai Dollar yang memicu resesi global dan masih banyak lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar