Masih berbicara tentang bekicot, tapi sekarang saya akan
fokus membahas tentang sajiannya yang paling terkenal yaitu escargot. Sajian otentik dari negeri
Prancis ini sangat sederhana penyajiannya, hanya berbumbu bawang putih saja
sehingga lebih menonjolkan rasa asli bekicotnya. Terdengar sangat iyuh banget ya? Tapi jangan salah, harga
per porsi escargot itu memiliki
nominal lebih dari yang kita bayangkan. Biasanya harga jual satu porsi escargot sebagai hidangan pembuka di
restoran-restoran premium Prancis sekitar Rp. 300 ribu-an. Yang membuat harga escargot mahal adalah pengolahannya yang
tidak sembarangan dan memakan waktu proses yang lama. Bahkan ketika saya googling, disebutkan bahwa escargot menjadi tola ukur berkualitas
atau tidaknya sebuah restoran otentik Prancis.
Menu escargot sekilas memang terlihat sederhana, namun
ternyata proses pembuatannya sangat panjang sekali. Dimulai dari menyimpan
bekicot hidup di kotak kayu dan membiarkannya berhari-hari tanpa makanan untuk
menghilangkan racun-racun di lendirnya yang berasal dari unsur hara tanah.
Setelah itu, bekicot kemudian direndam berkali-kali di dalam air untuk
menghilangkan sisa-sisa lendir yang masih menempel. Setelah bersih, proses
memasaknya pun juga sama panjangnya. Di negeri asalnya, escargot dimasak pertama-tama dengan cara dimasukkan ke dalam
tungku perapian dengan bara api yang panas dan kemudia dibolak-balik dengan
menggunakan sekop sejenis metal tahan panas dengan ganggang kayu yang panjang.
Kira-kira butuh sekitar 2 hingga 3 jam untuk mengolahnya hingga matang, baru
kemudian escargot langsung disajikan
di atas piring saji. Menu escargot
yang paling terkenal adalah Escargot
Bourgogne yang merupakan sajian khas desa Bourgogne di Prancis. Disajikan
lengkap dengan cangkangnya sehingga menikmatinya pun cukup unik. Untuk
menyantapnya, menggunakan garpu dan penjepit khusus.
Ternyata setelah saya kembali googling, menu escargot tidak hanya terkenal sebagai hidangan
otentik Prancis saja. Di berbagai negara lain, menu escargot juga cukup disukai da memiliki berbagai ciri khas yang
unik dalam penyajiannya. Di Maroko, daging bekicot disajikan lengkap dengan
cangkangnya dalam kuah yang kaya rempah. Lucunya, orang Mroko percaya bahwa
sajian ini berkhasiat mendongkrak libido. Di Jepang, pengolahnnya sangat
sederhana yaitu hanya dengan bumbu jahe, cuka dan pemanis. Di Indonesia
sendiri, yang notabene merupakan salah satu negeri pengekspor bekicot terbesar
di dunia, dikenal dengan nama yang berbeda oleh berbagai daerah dan penyajiannya
juga disesuaikan dengan lidah lokal. Ada yang disajikan sebagai sate, keripik,
kemudian diolah dengan berbagai macam bumbu khas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar