Salah satu enaknya hidup di Jakarta adalah tersedianya banyak akses kendaraan umum yang menjangkau seantero kota selama 24 jam dan dengan ongkos yang masuk akal. Ada banyak moda transportasi tersedia di Jakarta, mulai dari angkot, bus kota, busway hingga kereta, semua tersedia saling sambung menyambung sehingga memudahkan kita dalam menjelajahi Jakarta. Tarif ongkos dari masing-masing kendaraan umum ini juga termasuk menyenangkan karena murah meriah, seperti contoh ketika naik bus kota, entah itu Metromini, Kopaja atau bus PPD, ongkos yang ditarik untuk jarak jauh maupun dekat rata-rata hanya dua ribu rupiah saja, dan jurusan yang tersedia pun mencakup hampir seluruh area Jakarta dan saling sambung menyambung sehingga memudahkan kita untuk berpegian. Mungkin yang patut diperhatikan adalah kode-kode trayek dalam bentuk angka supaya kita tidak salah jurusan, dan yang pasti keamanan diri sendiri karena kejahatan di dalam angkutan kota masih banyak mengintai dan kita perlu waspada untuk itu.
Selain bus kota yang murah meriah, di Jakarta juga terdapat banyak sekali angkot yang membantu kita untuk menjangkau hingga daerah-daerah pelosok Jakarta, ya walaupun kadangkala ongkosnya lebih mahal sedikit daripada bus kota. Soal kemananan dan kenyamanan sih masih patut diperhatikan juga, terlebih ketika belakangan ini kita sering mendengar kasus kejahatan yang terjadi di dalam angkot, terutama yang banyak menyerang perempuan yang sedang berpergian sendiri. Sedikit membuat lega adalah ketika Dinas Perhubungan DKI Jakarta menetapkan kebijakan bagi setiap angkot yang beroperasi di Jakarta untuk memasang kartu tanda pengenal masing-masing supirnya dan pemberlakuan larangan menggunakan kaca angkot yang gelap serta diwajibkan untuk menyalakan lampu dalam ketika sedang beroperasi malam hari. Hmm, usaha yang cukup bagus.
Lain lagi ketika berbicara mengenai kereta api yang juga menjadi salah satu moda trasnportasi utama warga ibukota dan juga warga di daerah-daerah penyangga Jakarta, biasanya sih disebut sebagai kaum komuter. Daftar perjalanan kereta komuter di Jakarta merupakan salah satu yang tersibuk di Asia Tenggara dimana kurang lebih 4 juta orang diangkut setiap harinya, memiliki banyak rute yang menghubungkan Jakarta dengan seluruh daerah-daerah penyangganya dan juga harga tiket yang masuk akal. Kereta komuter ini sendiri terbagi menjadi dua kelas yakni kelas ekonomi bagi masyarakat tidak mampu dengan harga tiket perjalanan berkisar Rp. 1.500,- hingga Rp. 2.500,- (tergantung jarak tempuh) dan selalu memiliki tingkat kepadatan tinggi hingga ada yang berjubel di atas gerbong kereta, sedangkan jenis commuter line memiliki pendingin udara dengan harga tiket perjalanan sebesar Rp. 6.000,- sekali jalan. Saat ini kereta komuter telah memberlakukan rute memutar dan menerapkan sistem transit untuk memudahkan para penumpang menjangkau berbagai tempat tanpa harus berkali-kali membeli tiket, cukup satu tiket untuk sekali perjalanan asalkan tidak keluar dari area stasiun transit yang ditunjuk.
Moda transportasi lainnya yang cukup lekat dihati masyarakat Jakarta adalah busway yang merupakan ide dari mantan Gubernur Sutiyoso yang sudah beroperasi sejak tahun 2005 silam. Moda tranpsortasi berupa bus berukuran besar yang berjalan di jaur khusus ini memiliki rute yang menjangkau hampir seantero Jakarta dan masih terus dibangun berbagai rute yang nantinya membuat setiap sudut Jakarta dapat diakses olehnya. Sistem transportasi yang menggunakan halte khusus ini menjadi salah satu favorit warga Jakarta karena ongkosnya yang murah meriah yakni cukup Rp. 3.500,- saja bisa menjelajah ibukota asalkan tidak keluar halte saat transit. Busnya berpendingin udara, kapasitasnya juga besar serta jumlah armadanya cukup banyak, tapi entah mengapa tetap saja di beberapa koridor rute, masih terlihat antrian panjang serta berjubelnya penumpang di dalam busway, plus ditambah dengan seringnya keterlambatan jadwal busway yang dapat membuat orang emosi. Walaupun begitu, busway tetap menjadi salah satu moda transportasi andalan warga Jakarta.
Namun, moda transportasi yang paling melekat di benak masyarakat Jakarta adalah bus kota yang memiliki banyak sekali rute hingga menjangkau sudut-sudut terluar ibu kota. Dua perusahan oto bus (PO) yang paling terkenal adalah mikrobus Metromini dan Kopaja, serta beberapa PO bus besar seperti Mayasari Bhakti dan PPD. Metromini dan Kopaja sendiri merupakan rival raja jalanan, dapat ditemukan hampir di setiap sudut ibukota dan dengan tarif yang murah yakni rata-rata Rp. 2.000,- sekali jalan. Mungkin yang membedakannya adalah wilayah operasi beberapa trayek yang menandakan ciri khas masing-masing seperti Metromini yang banyak beroperasi di daerah pusat Jakarta, sedangkan Kopaja banyak beroperasi menghubungkan pusat Jakarta dan daerah pinggirannya. Secara kualitas kursi pun, untuk beberapa hal Kopaja lebih unggul dari Metromini karena di sebagian armadanya masih menggunakan kursi jok, bandingkan dengan Metromini yang semua kursi penumpangnya merupakan kursi plastik warna oranye.
Bus-bus kota berukuran besar seperti Mayasari Bhakti dan PPD pun memiliki ciri khas, seperti contoh PPD yang semua armadanya merupakan kelas ekonomi dan hanya melayani rute perjalanan dalam kota Jakarta, sedang Mayasari Bhakti menyediakan berbagai pilihan kelas, baik ekonomi maupun yang ber-AC, rutenya pun lebih banyak dan menjangkau hingga daerah-daerah pinggiran Jakarta. Ongkos bus PPD lebih murah dibandingkan Mayasari Bhakti, namun kualitas aramadanya tidak sesehat Mayasari. Uniknya, ada beberapa bus PPD yang menggunakan bus-bus bekas dari Jepang dengan bentuk yang unik sehingga banyak orang menyebutnya sebagai bus Jepang.
Well, Jakarta menyediakan banyak sekali pilihan moda transportasi mulai dari angkutan umum yang murah meriah, angkutan personal macam bajaj dan ojek yang cukup murah hingga yang mahal sekelas taksi yang berjalan berdasarkan argometer. Tetap diingat untuk selalu waspada dalam setiap perjalanan di ibukota karena kejahatan selalu mengintai dimana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar